Most Popular

Jumat, 06 Januari 2017

Tradisi Tedak Sinten


 


     Tedak siten adalah suatu Tradisi dalam Budaya Jawa yang dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan.
   Secara keseluruhan, upacara ini bermakna untuk mengajarkan konsep kemandirian pada anak. 
Rangkaian tradsisi ini memiliki keunikan dan makna tersendiri bagi masyarakat jawa. Bahkan ada pesan moral yang ingin disampaikan, salah satunya
yakni sang bayi disuruh memilih beberapa pilihan dari buku, kitab, sisir, pulpen dll. Dan pilihan pertama itulah yang akan menentukan pilihan terakhir yang memiliki urutan atau tahapan masing-masing.

Tahapan dalam upacara tedak siten antara lain adalah:
  1. Membersihkan kaki
  2. Injak tanah
  3. Berjalan melewati tujuh wadah: ono jadah, jenang, karo sing liya
  4. Tangga tebu wulung
  5. Kurungan
  6. Memberikan uang
  7. Melepas ayam
Beberapa perlengkapan prosesi yaitu, 
Banyu gege (air yang disimpan dlm tempayan/bokor selama satu malam & pagi harinya dihangatkan dengan sinar matahari), ayam panggang, pisang raja (melambangkan harapan agar si anak di masa depan bisa hidup sejahtera dan mulia, 
 Juadah (jadah) warna warni (7 warna: putih, merah, hijau, kuning, biru, cokelat, merah muda/ungu), tangga yang terbuat dari tebu ireng (tebu arjuna), kurungan (biasanya berbentuk seperti kurungan ayam) yang diisi dengan barang/benda (misalnya: alat tulis, mainan dalam berbagai bentuk dan jenis) sebagai lambang/tanda untuk masa depan anak,
Benang lawe, dan  udhek-udhek (yang terdiri berbagai jenis biji-bijian, uang logam, & beras kuning).
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga :